Seni Buhun tatar sunda sampai sekarang memang masih ada, tapi sempat terlupakan dengan kemajuan era modernisasi saat ini. Generasi muda sekarang lebih memilih modernisasi di banding dengan seni - seni buhun yang syarat dengan pepatah - pepatah hidup yang di anggap kolot. Banyak seni buhun yang syarat dengan pepatah atau nasehat dalam menjalani hidup, seperti : Ronggeng Gunung, Beluk, Ngagondang dan sebagainya. Walau terkadang seni buhun tersebut hanya ditampilkan untuk seni tatanen bagi para petani, tetapi penuh dengan syarat dan makna bagi kehidupan masyarakat tatar sunda terutama diwilayah priangan ciamis selatan.
Terkadang bila dipandang dan diresapi seni buhun tersebut dapat melestarikan daerah atau memperkenalkan negeri ini yang kaya dengan keaneka ragaman suku dan budaya. sampai saat ini saya sudah hampir dua malam melihat tayangan di TVRI dalam acara Keaneka Ragaman Budaya Nusantara, seni buhun dari tatar sunda terus ditayangkan, sempat bertanya mengapa sampai terlupakan ? Padahal seni buhun tersebut sangat unik dan langka, perlu keterampilan - keterampilan khusus yang dimiliki si pelaku seni tersebut. Namun sayang sipelaku seni tersebut sudah lanjut usia, coba jika sipelaku seni tersebut generasi muda. Akan tampak lebih unik dipandang mata dan isi - isi syair yang penuh makna akan lebih menyentuh hati untuk lebih mendalami artian syair yang terkandung dalam seni buhun tersebut.
Menurut saya Seni sangat penting untuk memperkenalkan dan membuktikan jati diri bangsa yang beraneka ragam yang syarat dengan pesan moral yang positif suatu daerah dimata dunia, " NILAI JATI DIRI BANGSA DILIHAT DARI SENI DAN BUDAYANYA " .
Rabu, 06 April 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar